The 2nd EDSA International ELT Conference on Intercultural Education (EIECIE)

Dalam kolaborasinya bersama Edgar Brood Academic Chair (EBAC), English Department Student Association (EDSA) FKIP UNSIL telah sukses menyelenggarakan konferensi internasional bertemakan “Empowering English Language Teaching and Learning through Technology: Innovations, Challenges, and Opportunities” pada Hari Sabtu dan Minggu, (25-26/05/2024). Acara ini dilaksanakan sebagai tugas akhir dari mata kuliah Academic Listening and Speaking dan Academic Reading and Writing. Tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengeksplorasi peranan transformatif dari Artificial Intelligence (AI) dalam English Language Teaching (ELT), berbagi praktik terbaik, mengatasi tantangan, dan membina kolaborasi di antara para pendidik. Dengan memberdayakan para pendidik dengan wawasan praktis dan mempromosikan kompetensi antar budaya melalui AI, konferensi ini bertujuan untuk menginspirasi inovasi dalam praktik ELT, mendorong para peserta untuk mengeksplorasi pendekatan dan metodologi pedagogis yang digerakkan oleh AI untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan keterlibatan siswa sambil mempersiapkan mereka untuk sukses dalam konteks global yang beragam.

Konferensi ini dihadiri oleh 31 grup presenter yang berasal dari 2 instansi yaitu Universitas Siliwangi dan Universitas Pendidikan Indonesia. Selain itu, konferensi ini juga dihadiri oleh 246 audiens yang mewakili 17 institusi di Indonesia, di antaranya 7 universitas yang mewakili Jawa Barat, 2 universitas yang mewakili Jawa Timur, 1 universitas yang mewakili Australia, 4 SLTA/Sederajat, 2 SLTP/Sederajat, dan 1 SD/Sederajat. Konferensi dibuka langsung oleh Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Dr. Yusup Supriyono. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi kepada EDSA dan para supervisor atas penyelenggaraan acara Konferensi Internasional ini sebagai bentuk diskursus keilmuan antar negara sehingga dapat memberikan wawasan yang luas, bukan hanya bagi sivitas akademika UNSIL, namun juga
untuk khalayak umum.

Konferensi pada hari pertama dibuka oleh Via Resviana selaku Mistress of Ceremony (MC) yang membuka jalannya acara. Dilanjutkan dengan opening ceremony dan pemaparan paper research dengan judul “Working Creatively with AI: a Partner or a Master?” dari keynote speaker pertama yaitu Nanak Hikmatullah, M.Sc., dari University of Massachusetts, USA. Sesi ini dipandu oleh Ulfah Awallunisa CK selaku moderator untuk keynote speaker pertama. Setelahnya, acara diambil alih kembali oleh MC untuk mengundang para moderator paralel dan presenters untuk masuk ke dalam breakout room yang sudah terbagi menjadi empat room untuk memasuki sesi paralel 1.

Setiap ruangan berisi dua presenters dan dipandu oleh satu moderator paralel untuk memaparkan hasil paper research yang sudah dibuat. Selanjutnya, M. Rizqy Catappany selaku moderator keynote speaker kedua, Vahid Bahrami, Ph.D. Candidate dari University of New South Wales, Australia, mulai memandu jalannya sesi pemaparan. Keynote speaker kedua memaparkan hasil paper research-nya yang berjudul “Virtual Personas: (Re)Shaping Second Language (L2) Learner Identity in the Digital Era”. Kemudian, acara dilanjutkan kembali bersama Ulfah Awallunisa CK selaku moderator untuk keynote speaker ketiga, yaitu Junjun Muh. Ramdani, Ph.D., dari Universitas Siliwangi, Indonesia. Paper research yang beliau jelaskan adalah mengenai “Integrating Research, Technology, and Pedagogy in Language Classroom: What Becomes Your Puzzle(s)?”. Setelahnya, acara dilanjutkan kembali dengan sesi paralel 2 dengan teknis yang sama.

Acara berlanjut pada hari kedua, dibuka kembali oleh MC seperti pada hari pertama dan acara selanjutnya acara dipandu kembali oleh Sandra Amelia selaku moderator untuk memulai keynote speaker keempat, yaitu Tonya Sue Pell, Ph.D. Candidate dari University of Galway, Irlandia, dengan materi mengenai “Sex Education”. Selanjutnya, acara dikembalikan kepada MC untuk memulai paralel session 3 dengan mengundang para moderator paralel dan presenters untuk masuk ke dalam breakout room yang sudah terbagi menjadi empat ruangan. Sesi paralel 3 berlangsung dengan durasi dan teknis yang sama seperti sesi sebelumnya. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pematerian oleh keynote speaker kelima, yaitu Erin Pavy, Teacher dari Canning Vale College, Australia dipandu oleh moderator yang sama. Judul materi yang disampaikan adalah mengenai “Technology in the Languages Classroom”. Berikutnya, sesi paralel 4 sebagai sesi paralel terakhir. Acara diakhiri dengan sesi awarding dengan keynote speaker, best speaker, best audience, dan best twibbon serta penyampaian rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan acara dan kepada peserta konferensi atas partisipasinya. Setelah semua rangkaian acara terlaksana, kegiatan The 2nd EDSA International ELT Conference on Intercultural Education (EIECIE) ini dinyatakan selesai dan berjalan dengan lancar.

EDSA dan para supervisor yakni dosen pengampu mata kuliah Academic Listening and Speaking, Ibu Dea Silvani, M. Pd. dan Bapak Arief Nugraha, M. Sc. serta dosen pengampu mata kuliah Academic Reading and Writing, Ibu Melisa Sri, M. Pd. berharap dapat terus menyelenggarakan acara yang memberi manfaat yang luas bagi seluruh kalangan masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri sebagai bentuk perwujudan peran tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat dari UNSIL untuk Indonesia.